Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA ‘’SISTEM MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM’’

MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA “PROGRAM KERJA LABORATORIUM”

RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM “PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM”

PPT Keselamatan Kerja di Laboratorium

RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA “KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM 3”

RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA “KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM 2”

MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA “KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM”

RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA “SOP LABORATORIUM”

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA MODEL PENCAPAIAN KONSEP

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “REMEDIAL”

MAKALAH MODEL KONSIDERASI

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “MODEL PENGAWASAN LAKU”

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) ”

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER”

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “MENGUASAI PRINSIP-PRINSIP DAN PROSEDUR PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PERSONAL (MODEL SYNECTIK)”

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING)”

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA MODEL INQUIRY

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “MODEL INDUKTIF”

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN “PENGELOLAAN KELAS”

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN “Pengetahuan dan Teknik tentang Pengelolaan Hubungan Masyarakat Sekolah”

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN ”MENGUASAI PENGETAHUAN DAN TEKNIK PENGELOLAAN FASILITAS PENDIDIKAN”

MAKALAH PENGERTIAN PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN DAN JENIS–JENIS BIAYA PENDIDIKAN

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN “PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN”

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN “PENGELOLAAN PESERTA DIDIK”

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR FISIKA “PENGAYAAN”

MAKALAH PENGELOLAAN PENDIDIKAN “MENGUASAI PENGETAHUAN DAN TEKNIK PENGELOLAAN KURIKULUM”

SYSTEM INFORMASI PEMDIDIKAN

Gambar
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan       Sistem informasi manajemen mengandung arti sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan pemilihan peralatan pengolahan data, menyimpan, mengolah dan memakai data untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dengan memberikan informasi kepada manajer agar dapat dimanfaatkan pada waktunya secara efisien.      Pengertian sistem informasi manajemen pendidikan menurut para ahli, sebagai berikut: Menurut Gordon B. Davis mendifinisikan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.  Menurut Soetedjo Moeljodihardjo mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen yaitu suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengam

Supervisi pendidikan

Gambar
A. Pengertian Supervisi Pendidikan       Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to supervise” atau mengawasi. Menurut Merriam Webster’s Colligate Dictionary disebutkan bahwa supervisi merupakan „A critical watching and directing”. Beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal dari dua kata, yaitu “superior” dan “vision”. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala sekolah digambarkan sebagai seorang “expert” dan “superior” , sedangkan guru digambarkan sebagai orang yang memerlukan kepala sekolah.       Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif(Purwanto,2000). Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru me

KEPEMIMPINAN

Gambar
A. Definisi Kepemimpinan       Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpi

WAWASAN DASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Gambar
A. Pengertian Pengelolaan Pendidikan     Secara etimologi pengelolaan berasal dari kata “kelola” yang berarti mengusahakan; menyelenggarakan; dan mengurus. Kata ini mendapat imbuhan pe-an maka menjadi pengelolaan yang berarti penyelenggaraan atau pengusahaan.       Sedangkan pengertian pendidikan, Marimba mengatakan pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.      Pengelolaan pendidikan menurut Sukirman (1998) adalah penataan, pengaturan dan kegiatan-kegiatan lain sejenisnya yang berkenaan dengan lembaga pendidikan beserta segala komponennya, dan dalam kaitannya dengan pranata dan lembaga lain.       Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pendidikan adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber manusia, sarana dan pras

Sentralisasi dan Desentralisasi Pendidikan, dan Manajemen Berbasis Sekolah

Gambar
 A. Sentralisasi Pendidikan      Sentralsasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat. Daerah tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menurut Undang-Undang. Menurut ekonomi manajemen sentralisasi adalah memusatkan semua wewenang kepada sejumlah kecil manager atau yang berada di suatu puncak pada sebuah struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pemerintah sebelum otonomi daerah. Kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama.      Indonesia sebagai negara berkembang dengan berbagai kesamaan ciri sosial budayanya, juga mengikuti sistem sentralistik yang telah lama dikembangkan pada negara berkembang. Konsekuensinya penyelenggaraan pendidikan di Indonesia serba seragam, serba keputusan dari atas, seperti kurikulum yang sera

KONSEP DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

A. Konsep Filsafat Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan       George F. Kneller (Dwi Siswoyo, 1995: 5) mengatakan pendidikan dapat dipandang dalam arti luas dan teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti yang luas, pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan pikiran (mind), watak (character), atau kemampuan fisik (physical ability) individu. Pendidikan dalam artian ini berlangsung terus seumur hidup.       Dalam arti teknis, pendidikan adalah proses yang terjadi di dalam masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan (sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga-lembaga lain), yang dengan sengaja mentransformasi warisan budayanya, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan dari generasi ke generasi. Sedangkan dalam arti hasil, pendidikan adalah apa yang diperoleh melalui belajar, baik berupa pengetahuan, nilai-nilai maupun keterampilan-keterampilan. Sebagai suat