WAWASAN DASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Pengelolaan Pendidikan
Secara etimologi pengelolaan berasal dari kata “kelola” yang
berarti mengusahakan; menyelenggarakan; dan mengurus. Kata ini
mendapat imbuhan pe-an maka menjadi pengelolaan yang berarti
penyelenggaraan atau pengusahaan.
Sedangkan pengertian pendidikan, Marimba mengatakan
pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
Pengelolaan pendidikan menurut Sukirman (1998) adalah
penataan, pengaturan dan kegiatan-kegiatan lain sejenisnya yang
berkenaan dengan lembaga pendidikan beserta segala komponennya, dan
dalam kaitannya dengan pranata dan lembaga lain.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
pendidikan adalah serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan
segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara fungsi
pengelolaan pendidikan, yakni: fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pemotivasian, dan pengawasan.
B. Fungsi dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan
1. Membuat putusan
2. Merencanakan
3. Mengorganisasikan
4. Mengkomunikasikan
5. Mengkoordinasikan
6. Mengawasi
7. Menilai
C. Pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan Pendidikan
1. Pendekatan Organisasi Klasik
Pendekatan organisasi klasik ini sering disebut juga dengan gerakan manajemen ilmiah yang
dipelopori oleh Frederick Taylor seorang yang memiliki latar belakang dan pengalaman
sebagai buruh, juru ketik, mekanik, dan akhirnya berpengalaman sebagai kepala teknik yang
hidup antara tahun 1856 sampai dengan tahun 1915. Gerakan ini mencari upaya untuk dapat
menggunakan orang secara efektif dalam organisasi industri. Konsep dari gerakan ini adalah
orang dapat juga bekerja layaknya sebagai mesin.
2. Pendekatan Hubungan Manusia
Pendekatan hubungan manusia adalah gerakan yang lahir dan berkembang sebagai
reaksi terhadap pendekatan organisasi klasik. Pendekatan hubungan manusia ini dipelopori
oleh Mary Parker Follett (1868-1933) orang yang pertama kali mengenal pentingnya faktorfaktor manusia dalam administrasi. Mary Follet juga banyak menulis yang berkenaan dengan
sisi manusia dalam administrasi. Mary Follet percaya bahwa masalah yang mendasar dalam
semua organisasi adalah mengembangkan dan mempertahankan hubungan dinamis dan
harmonis. Walaupun terjadi konflik, menurut pemikiran Mary Follet, konflik tersebut
merupakan suatu proses yang normal bagi pengembangan hal yang mengakibatkan terjadinya
konflik itu.
3. Pendekatan Prilaku
Pendekatan prilaku dalam administrasi adalah menggabungkan antara hubungan sosial
dengan struktur formal dan menambahkannya dengan proposisi yang diambil dari psikologi,
sosiologi, ilmu politik dan ekonomi. Pendekatan ini dipelopori oleh Chester I. Barnard yang
hidup antara tahun 1886 sampai dengan tahun 1961. Bukunya "Functions of the
Executive" (1938). Dalam buku ini Barnard mengulas secara lengkap teori perilaku yang
kooperatif dalam organisasi formal. Barnard menyimpulkan bahwa kontribusi kerjanya
berkenaan dengan konsep struktur dan dinamis. Konsep-konsep struktur yang dianggap
penting adalah individu, sistem kerja sama, organisasi formal, organisasi formal yang
komplek, dan juga organisasi informal. Konsep-konsep dinamis yang penting, menurut
Barnard, adalah kerelaan, kerjasama, komunikasi, otoritas, proses keputusan, dan
keseimbangan dinamik.
Komentar
Posting Komentar