PERKEMBANGAN MASA REMAJA (Usia 11/12 – 18 tahun)

Definisi 
Perkembangan manusia merupakan suatu proses sepanjang kehidupan dari pertumbuhan dan
perubahan fisik, perilaku, kognitif, dan emosional. Sepanjang proses ini, tiap individu 
mengembangkan sikap dan nilai yang mengarahkan pilihan, hubungan, dan pengertian 
(understanding). (Huberman, 2002)
Salah satu periode dalam perkembangan adalah masa remaja. Kata remaja (adolescence) berasal 
dari kata adolescere (Latin) yang berarti tumbuh ke arah kematangan (Muss, 1968 dalam Sarwono, 
2011: h.11). Istilah kematangan di sini meliputi kematangan fisik maupun sosial-psikologis.
Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi konseptual tentang remaja, yang meliputi kriteria 
biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Menurut WHO (Sarwono, 2011), remaja adalah suatu masa 
di mana:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual 
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. (kriteria biologis)
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi 
dewasa. (kriteria sosial-psikologis)
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang 
relatif lebih mandiri. (kriteria sosial-ekonomi)

Karakteristik Masa Remaja
Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi dua, yaitu masa remaja awal (11/12-16/17 tahun) dan remaja akhir (16/17-18 tahun). Pada masa remaja akhir, individu sudah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Masa remaja merupakan suatu periode penting dari rentang kehidupan, suatu periode transisional, 
masa perubahan, masa usia bermasalah, masa dimana individu mencari identitas diri, usia menyeramkan (dreaded), masa unrealism, dan ambang menuju kedewasaan. (Krori, 2011)

Menurut Hall (Sarwono, 2011), masa remaja merupakan masa “sturm und drang” (topan dan badai), masa penuh emosi dan adakalanya emosinya meledak-ledak, yang muncul karena adanya pertentangan nilai-nilai. Emosi yang menggebu-gebu ini adakalanya menyulitkan, baik bagi si remaja maupun bagi orangtua/ orang dewasa di sekitarnya. Namun emosi yang menggebu-gebu ini juga bermanfaat bagi remaja dalam upayanya menemukan identitas diri. Reaksi orang-orang di sekitarnya akan menjadi pengalaman belajar bagi si remaja untuk menentukan tindakan apa yang kelak akan dilakukannya.

Krori (2011) menyatakan bahwa perubahan sosial yang penting pada masa remaja mencakup meningkatnya pengaruh teman sebaya (peer group), pola perilaku sosial yang lebih matang, pembuatan kelompok sosial yang baru, dan munculnya nilai-nilai baru dalam memilih teman dan pemimpin serta nilai dalam penerimaan sosial.

Minat universal paling penting pada masa remaja dapat digolongkan menjadi 7 kategori, yaitu: (Krori, 
2011)
1. Minat rekreasi
2. Minat pribadi
3. Minat sosial
4. Minat pendidikan
5. minat vokasional
6. Minat religius
7. Minat dalam simbol status.

Tugas Perkembangan Masa Remaja (11/12 - 18 tahun)
Menurut Havighurst (Hurlock, 1990), tugas perkembagan remaja meliputi:
1. Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku di masyarakat.
2. Mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, selaras dengan tuntutan sosial dan kultural masyarakatnya.
3. Menerima kesatuan organ-organ tubuh/ keadaan fisiknya sebagai pria/wanita dan 
menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya masing-masing.
4. Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab di tengah￾tengah masyarakatnya.
5. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya dan mulai menjadi “diri sendiri”.
6. Mempersiapkan diri untuk mencapai karir (jabatan dan profesi) tertentu dalam bidang kehidupan ekonomi.
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman bertingkah laku dan 
mengembangkan ideologi untuk keperluan kehidupan kewarganegaraannya.

Daftar Pustaka

Huberman, B.(2002). Growth and Development, Ages 13 to 17—What You Need to Know. (Online).
Tersedia: http://www.themediaproject.com/facts/development/0_3.htm (14 Feb 2012)

Hurlock, E.B. (1990). Developmental Psychology: A Lifespan Approach. (terjemahan oleh 
Istiwidayanti). Jakarta: Erlangga Gunarsa

Sarwono, S. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Krori, Smita Deb. (2011). Developmental Psychology, dalam Homeopathic Journal :: Volume: 4, Issue: 
3, Jan, 2011. Tersedia: http://www.homeorizon.com/homeopathic￾articles/psychology/developmental-psychology. (14 Februari 2012).

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sentralisasi dan Desentralisasi Pendidikan, dan Manajemen Berbasis Sekolah

Intensitas Cahaya

KONSEP DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN